REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Pusat Statistik mencatat luas panen padi di Provinsi Riau pada 2020 diperkirakan sebesar 71.630 hektare (ha), dan mengalami kenaikan sebanyak 8.490 ha atau 13,45 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 63.140 ha.
“Luas panen padi Riau meningkat 13,45 persen dibandingkan tahun 2019, berdasarkan penghitungan dengan metode Kerangka Sampel Area,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Misfaruddin di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan, sejak 2018 BPS telah bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/ BPN), Badan Informasi dan Geospasial (BIG), serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melakukan penyempurnaan penghitungan luas panen dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA).
KSA ini memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari LAPAN dan digunakan BIG untuk mendelineasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi. Berdasarkan hasil Survei KSA, lanjutnya, terjadi pergeseran puncak panen padi pada 2020 dibandingkan 2019.
“Puncak panen padi pada 2020 terjadi pada bulan Maret, sementara puncak panen pada 2019 terjadi pada bulan Februari,” katanya.
Realisasi panen padi sepanjang Januari hingga September 2020 sebesar 58.080 ha, atau mengalami penurunan sekitar 0,82 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 58.560 ha. Sementara itu, potensi panen sepanjang Oktober hingga Desember 2020 sebesar 13.550 ha, sehingga total potensi luas panen padi pada 2020 mencapai 71.630 ha, atau mengalami kenaikan sekitar 8.490 ha (13,45 persen), dibandingkan 2019 yang sebesar 63.140 ha.
“Luas panen tertinggi pada 2020 terjadi pada Maret, yaitu sebesar 12.710 ha, sementara luas panen terendah terjadi pada bulan Oktober, yaitu sebesar 1.070 ha,” katanya.
Ia mengatakan produksi padi pada 2020 diperkirakan sebesar 269.340 ton gabah kering giling (GKG), mengalami kenaikan sebanyak 38.470 ton atau 16,66 persen dibandingkan 2019, yang sebesar 230.870 ton GKG.
“Jika potensi produksi padi pada 2020 dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2020 diperkirakan sebesar 153.780 ton, mengalami kenaikan sebanyak 21.960 ton atau 16,66 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 131.820 ton,” kata Misfaruddin.
Sumber: REPUBLIKA