DRINGU,Radar Bromo – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo mencoba mewujudkan ketahanan pangan. Tidak hanya padi, bahan pangan lain yang ditargetkan Pemprov Jawa Timur adalah jagung. Sampai hari ini target luasan tanam masih sangat minim.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Kabupaten Probolinggo Didik Tulus Prasetyo mengatakan, target luasan tanam jagung masih redah. Pasalnya mayoritas petani masih fokus pada penanaman padi. Hal ini tidak mengherankan, hujan yang masih turun di beberapa wilayah membuat kebutuhan irigasi sawah begitu baik.
“Hingga pekan ketiga Februari realisasi areal tanam jagung masih 6.204 hektare dari target luas areal tanam jagung 51.949 hektare,” ungkapnya.
Masa tanam jagung diprediksikan melonjak saat memasuki musim kemarau. Pada musim itu, petani mulai beralih penanaman benih jagung karena cadangan air sudah mulai berkurang. Sehingga tanaman pangan lain yang cocok pada kondisi itu adalah jagung.
“Begitu curah hujan mulai berkurang, banyak petani yang mulai beralih ke tanaman jagung. Pada masa inilah luas areal tanam mulai meningkat,” ucapnya.
Kendati masih musim hujan, masih ada beberapa petani yang menanam jagung di lahan miliknya. Mereka beralasan, jika tanah milikinya lebih cocok untuk ditanami jagung. Namun demikian jumlah lahan tersebut masih begitu minim belum mampu berkontribusi besar pada capaian target luasan lahan.
“Daerah Gending, Banyuanyar, dan Maron ada sebagian petani menanam jagung. Tapi tidak banyak, karena saat ini padi masih menjadi sasaran tanam petani di lahan. Setelah panen raya sekitar bulan april. Kemungkinan jumlah lahan tanam jagung akan meningkat,” pungkasnya.
Sumber: Radar Bromo