Bojonegoro - Komunitas Petani Millenial (Kompenial) Bojonegoro, Jawa Timur, bekerja sama dengan Perhutani, dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) menggelar kegiatan penanaman perdana jagung di lahan perhutani Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Nglambangan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Nglambangan, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro tepatnya di petak 83 seluas 67,5 hektar.
Hadir dalam acara yang diselenggarakan di petak 83, Sabtu (06/11/2021), ADM Bojonegoro Irawan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pertanian, Bakorwil Bojonegoro, jajaran perhutani, Polsek Ngasem, anggota LMDH, Ademos, dan terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Pendiri Kompenial Bojonegoro, Sarif Usman mengatakan, bahwa penanaman jagung yang dilakukan atas kerja sama dengan pihak Perhutani dan LMDH. Dipilihnya tanaman jagung untuk menyesuaikan kondisi. Artinya para petani tidak perlu diberikan banyak pembelajaran. Karena mayoritas para petani sudah paham dan bisa menjalankan dengan mudah.
"Hari ini tanam jagung perdana di petak 83. Dengan luas lahan perhutani yang akan ditanami jagung total seluas 67,5 hektar. Penanaman perdana ini 20 hektar di wilayah hutan BKPH Nglambangan, tepatnya di petak 83," kata Sarif Usman.
Pria yang kini meninggalkan dunia politik tersebut menyampaikan terima kasih kepada Perhutani yang telah menyetujui kerja sama dalam pengembangan dunia usaha dibidang pertanian. Sehingga dapat mengelola lahan perhutani untuk ditanami tanaman pertanian maupun tanaman keras. Dan kedepan pihaknya juga akan mengikuti program dari pihak perhutani.
"Terima kasih Pak Adm Irawan atas disetujuinya kerja sama ini. Semoga kedepan ini menjadi pusat bisnis dan edukasi di dunia pertanian, sehingga dapat memberikan manfaat bagi petani sekitar hutan," ucapnya.
Adm Bojonegoro, Irawan mengatakan, bahwa luas kawasan hutan di KPH Bojonegoro seluas kurang lebih 50.176 hektar. Jadi dengan luasnya kawasan yang ada, tentu pihaknya tak akan bisa melakukan pengelolaan dengan sendiri secara keseluruhan. Sehingga membuka ruang untuk berkolaborasi dengan stakeholder dalam membangun kawasan hutan secara baik.
"Dan tentunya juga untuk membangun peningkatan ekonomi warga masyarakat sekitar hutan," tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara perhutani oleh Adm Irawan dengan pendiri Kompenial Bojonegoro, Sarif Usman dan LMDH. Serta penyerahan bibit tanaman keras yang kemudian dilanjutkan dengan penanaman bibit jagung dan tanaman keras.
Sumber: Suara Banyu Urip