Ya, pertanyaan ini seringkali muncul dikala petani sedang mencoba menumbuhkan benih ketika melakukan budi daya tanaman.
Petani seringkali menyebutnya dengan menggunakan istilah tidak mau sprout, tidak mau berkecambah, tidak keluar buntutnya dan masih banyak istilah lainnya.
Padahal menurut mereka, cara menanam benih jagung yang mereka lakukan sudah benar, kelembaban sudah dijaga serta media yang digunakan pun juga sudah tepat. Namun, benih jagung tetap saja tidak mau tumbuh.
Lalu, mengapa hal tersebut masih terjadi?
Ketidakmunculan tanaman ke permukaan tanah memang bisa saja terjadi. Benih tanaman jagung yang tidak bisa tumbuh dapat disebabkan oleh beberapa hal. Dan beberapa hal tersebut bisa diamati dari gejala yang ditunjukkan.
Berikut merupakan beberapa hal yang menyebabkan benih jagung tidak dapat tumbuh dengan baik dan seragam.
Bisa jadi gagal tumbuhnya jagung dipengaruhi karena pengaruh curah hujan yang berlebih di awal musim kemarau. Secara umum tanaman jagung sangat anti terhadap air berlimpah apalagi sampai menggenang.
Benih bisa jadi tidak tertanam, baik karena lupa, tertinggal, maupun alat tanam yang rusak. Bisa jadi benih tidak masuk ke lubang tanam. Solusinya adalah dengan menanamkan benih baru.
Jika benih normal tetapi tidak berkecambah, bisa jadi benih yang digunakan sudah mati. Benih bisa mati bila terlalu kering. Hal ini juga bisa terjadi jika suhu tanah terlalu kering, yakni di bawah 10°C. Untuk itu perlu segera dilakukan pengairan.
Gejala berikutnya yang mungkin terjadi jika benih tanaman jagung tidak tumbuh adalah terjadinya pembengkakan pada benih yang berkembang pada pembusukan. Hal ini bisa terjadi jika benih sudah mati, tetapi tanah terlalu basah, atau suhu terlalu dingin. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan perbaikan pada sistem drainasenya.
Selain benih yang busuk karena faktor drainase, busuk pada benih juga bisa disebabkan oleh jamur patogen. Jenis jamur patogen yang biasa menyerang antara lain Pythium, Diplodia, Gibberella, dan Rhizoctonia. Perkembangan jamur patogen ini dapat dicegah menggunakan fungisida sebelum kegiatan penanaman dilakukan.
Gejala selanjutnya yang mungkin terjadi adalah karena faktor pertumbuhan kecambah yang tidak teratur. Akibatnya, sebagian ujung daun tumbuh dan tertimbun di dalam tanah. Penyebabnya beragam, salah satunya adalah karena tanah berbatu dan tanah yang terlalu padat.
Yang terakhir, benih tidak dapat tumbuh karena benih telah rusak akibat penggunaan herbisida, khususnya Alachor dan Metolachor. Begitu juga dengan pemberian insektisida, terutama bila pemberiannya terlalu pekat atau terlalu banyak.
Namun apabila dengan pengairan, benih masih tidak mau tumbuh, alternatifnya adalah petani harus melakukan penyulaman dengan benih varietas lain yang belum kedaluwarsa Jika memungkinkan, bisa diganti dengan varietas yang adaptif dengan suhu lingkungan sekitar atau suhu lokal setempat.
Demikian beberapa hal yang menyebabkan benih jagung bisa mengalami gagal tumbuh. Semoga bisa menjadi perhatian pagi petani semuanya.
Salam Tani, Semangat Bertani!
Sumber: 8Villages