Blog •  30/11/2021

Kementan Sebut Stok Jagung Diperkuat Sentra Produksi

Something went wrong. Please try again later...
© ANTARA FOTO - Basri Marzuki
© ANTARA FOTO - Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian melaporkan stok jagung nasional terus diperkuat dengan peningkatan pasokan dari sentra-sentra produksi. Kebutuhan jagung terus memperlihatkan kenaikan, terutama untuk pakan ternak, industri pangan, dan konsumsi masyarakat. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan upaya untuk meningkatkan volume produksi terus dilakukan. Total kebutuhan jagung dalam setahun mencapai 14,37 juta ton. “Stok akhir jagung Desember 2020 sebesar 1,43 juta ton, dan proyeksi kami stok jagung 2021 sebanyak 2,85 juta ton,” kata Suwandi melalui siaran pers, Rabu (24/11/2021). Suwandi menambahkan produksi jagung secara nasional pada 2021 menurut prognosis Kementan dan Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 15,79 juta ton dengan kadar air 14 persen. Luas panen selama Januari sampai Desember 2021 diperkirakan mencapai 4,15 juta hektare (ha).

Sementara untuk Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu sentra produksi, luas panen tercatat mencapai 377.700 ha dengan potensi produksi 1,82 juta ton per tahun. Luas panen jagung selama periode November sampai Desember 2021 diperkirakan sebesar 26.023 ha. “Maka dari itu, penguatan produksi di sentra produksi kita kuatkan melalui pemanfaatan benih unggul, mekanisasi dan pascapanen yang baik,” tambah Suwandi.

Dia menjelaskan masalah keterbatasan lahan tanam memerlukan inovasi teknologi benih unggul sebagai solusi.

Selain itu, pemanfaatan lahan yang selama ini kurang produktif sebagai lahan pertanaman jagung disebut Suwandi akan meningkatkan produksi secara nasional. Pemerintah juga menekankan perlunya adopsi teknik tumpang sari jagung dengan tanaman lainnya sehingga produktivitas lahan meningkat dan pendapatan petani bisa bertambah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melakukan tanam jagung perdana pada lahan 1.000 ha di Kelurahan Tolo, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan pada 23 November 2021. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah memberikan bantuan pada Sulawesi Selatan senilai Rp266,8 miliar untuk benih, alat prapanen dan pascapanen, serta alat pengolahan hasil tanaman pangan.  Pemerintah berharap ada tambahan produksi 120.000 ton di Kabupaten Jeneponto melalui intensifikasi dan peningkatan indeks pertanaman secara bertahap pada area seluas 10.000 sampai 30.000 ha.

Sumber: Bisnis