SuaraSumut.id - Kawanan monyet menyerang kebun jagung petani di Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan.
"Hama monyet menjadi tantangan petani saat ini. Susah membasminya," kata Herman Harahap, dilansir Antara, Minggu (28/3/2021).
Pengurus Forum Petani Sipirok (FPS) ini mengaku, petani kerap mengalami gagal panen khusus jagung gegara hama monyet.
"Dulu para petani sudah pernah rapat dengan pihak pihak Koramil Sipirok membahas hama monyet ini. Namun belum ada solusinya hingga sekarang," ungkapnya.
Kebun jagung Herman sendiri berlokasi di kaki "Dolok" atau Bukit Sibohi, Sipirok. Luasannya lebih kurang 4 rantai (sekitar 80 x 20 meter) dengan jumlah tanaman pohon jagung sekitar 8 ribu batang.
"Sayangnya dua pekan menjelang panen, kita kalah cepat dengan kawanan monyet yang jumlahnya ratusan ekor yang terlebih dahulu memanen jagung manis itu," ucapnya.
Ia mengaku, tidak ada jalan lain untuk menghabisi hama monyet satu-satunya dengan cara di tembak. Soalnya, kalau umpan makanan pakai racun, monyet mengetahui.
"Tidak seperti hama babi dengan cara memberi pagar keliling pada lokasi areal tanaman sudah cukup. Monyet, mau bagaimana? katanya.
Untuk kerugian panen jagung manisnya kali ini, Ia mengaku pasrah "di panen" kawanan monyet.
"Mau bilang apa lagi, hasil panen sudah di sikat habis monyet-monyet itu," pungkasnya.
Sumber: SuaraSumut