MONITOR, Bogor – Kementerian Pertanian (Kementan) terus membantu peningkatan produksi beras di Kabupaten Bogor. Di antaranya melalui terobosan dengan menerapkan program peningkatan produksi dan produktivitas Padi Inbrida yang sudah dilakukan dari tahun sebelumnya.
“Oleh karena itu, produksi dan ketersediaan beras di Kabupaten Bogor di tengah pandemi Corona atau Covid 19 ini, tidak perlu dikhawatirkam. Produksi padi kita aman, petani di bulan Maret hingga Mei melakukan panen,” demikian dikatakan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Siti Nurianty, Minggu (29/3/2020).
Siti menyebutkan luas panen padi Kabupaten Bogor bulan Maret 2020 mencapai 12.977 hektar dengan produksi 42.450 ton, bulan April seluas 11.006 hektar produksinya mencapai 39.030 ton dan luas panen di bulan Mei 5.366 hektar dengan perkiraan produksi sebesar 19.024 ton.
“Total perkiraan produksi padi dari Maret hingga Mei 2020 sebesar 100.504 ton. Kebutuhan selama wabah Corona kita pastikan bisa dipenuhi sendiri,” terangnya.
Siti menambahkan budidaya Padi Inbrida tahun lalu di lahan 1.000 hektar dan budidaya Padi Inbrida sebagai pengganti benih padi bersubsidi berupa sarana produksi benih seluas 17 ribu hektare yang tersebar di 889 kelompok tani.
“Dari program Kementan ini, kami optimis Bumi Tegar Beriman segera mencapai swasembada pangan lokal. Tahun lalu, Kabupaten Bogor mampu memproduksi 353.150 ton beras dari luas panen 85.966 hektare,”
Selanjutnya, kata Siti, terjaminnya ketersediaan beras di Kabupaten Bogor juga dapat dijamin karena sejak 2017 Pemerintah Kabupaten Bogor mulai mengoptimalkan 5.186 hektare areal persawahan. Kini program optimalisasi sawah di tiga kecamatan yakni Cariu, Tanjungsari dan Sukamakmur mulai terbukti dengan tingginya produktivitas padi di Kabupaten Bogor.
“Tiga kecamatan ini disiapkan untuk menyukseskan pertanian yang maju, mandiri dan modern karena sebagai sumber penghasil gabah utama. Meskipun, secara keseluruhan, beras petani lokal hanya mampu memenuhi 61 persen kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Bogor,” tuturnya.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan sesuai arahan Mentan SYL agar selalu menjaga kesehatan, cuci tangan dengan sabun, melakukan social distancing dan ikuti anjuran pemerintah, tetap semangat meningkatkan produksi guna memasok pangan secara cukup bagi penduduk.
Oleh karena itu, ia memastikan stok pangan khusus beras di Kabupaten Bogor di tengah situasi pandemi Corona ini aman. Bahkan, lanjutnya, ketersediaan beras untuk Jawa Barat pun dipastikan tak berpengaruh.
“Geliat panen di Kabupaten Bogor kita apresiasi di tengah wabah Corona ini. Petani panen raya mulai bulan Maret sampai Mei, sehingga stok beras selalu tersedian. Oleh karena itu, tidak perlu dikhawatirkan ketersediaan stok pangan sampai dengan bulan April bahkan Mei 2020 khususnya beras,” tegasnya.
Perlu diketahui, tahun lalu Kabupaten Bogor mampu memproduksi 353.150 ton beras dari luas panen 85.966 hektar. Kemudian, pada Maret hingga April 2020 ini, kabupaten yang ada di Jawa Barat melakukan panen raya padi. Pada bulan April Majalengka akan panen 27 ribu hektar, Cianjur 26 ribu hektar dan Subang 26 ribu hektar dan Indramayu seluas 10.573 hektar.
Sumber : Monitor