Medanbisnisdaily.com - Tanah Karo. Menjelang Tahun Baru Imlek, harga jual jagung mengalami kenaikan dalam lima hari terakhir di Kabupaten Karo. Saat ini penjualan ditingkat petani berada di level Rp 3.900-Rp 4.100/kg.
Variasi harga, tergantung tingkat kekeringan (kadar air). Harga merangkak naik dari Rp 3.600/Kg. Walau demikian, tonase panen perhektar mengalami penurunan sehubungan adanya serangan hama.
“Harga lumayan, tapi hasil panen musim ini agak merosot, serangan ulat dan tikus mengganas. Banyak petani yang mengalami penurunan produksi hingga 30%. Kondisi normal, hasil panen 8-9 ton per hektarnya. Saat ini hanya sekitar 6-7 ton," ujar Sekretaris Komunitas Petani Jagung Indonesia (KPJI) Kabupaten Karo, Sapta Sebayang, kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (16/1/2020).
Kenaikan harga sesuai keterangan Sapta Sebayang, sering jelang perayaan Imlek. Dalam perayaan tahun baru etnis Tionghoa ini, gudang biasanya tutup dalam sepekan. Untuk mengantisipasi kekosongan barang pasca Imlek, pengusaha menyetok bahan baku produksi. Usai Imlek, belum diketahui apakah harga masih bertahan, naik, atau mengalami penurunan, dan tidak dapat diprediksi.
“Harapan petani walau tidak mengalami kenaikan pasca Imlek, setidaknya bertahan. Jika terjadi penurunan tentunya berimbas kepada pendapatan perkapita. Terlebih saat ini kuota pupuk subsidi berkurang drastis. Biaya produksi semakin meningkat. Musim tanam lalu, terjadi penambahan biaya perhektar," ujar Sapta Sebayang.
Sesuai keterangan Sapta Sebayang, harga jual ditingkat petani di Kecamatan Tiga Binanga Rp 3.900/Kg dengan kadar air antara 22-23 %. Di Kecamatan Lau Baleng dan Mardinding Rp 4.100/Kg dengan kadar air sekitar 19 %. Petani Kecamatan Tiga Binanga jarang melakukan penjemuran sebelum menjual. Sementara di Lau Baleng dan Mardinding melakukan penjemuran untuk mengurangi kadar air.
Sumber: Medanbisnisdaily