KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jakarta panen raya tanaman padi! Kok bisa?
Ya meskipun sudah menjadi megapolitan, ternyata di Provinsi DKI Jakarta masih tersisa sedikit lahan sawah yang ditanami padi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun terus berupaya menjaga ketahanan pangan dengan mengoptimalkan lahan yang ada untuk menanam padi.
Upaya peningkatan ketahanan pangan di Jakarta ini dilakukan dengan cara seperti menghasilkan sendiri benih padi serta memberikan bantuan dan pembinaan kepada para petani agar dapat berproduksi secara optimal.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria saat melakukan panen gabah di Jakarta Timur, Rabu (15/7).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza bilang, kegiatan tersebut dia lakukan dalam rangka memastikan bahwa DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.
DKI Jakarta juga untuk memberikan perhatian pada masyarakat petani yang tiap hari hidup bekerja menanam padi. "Mudah-mudahan ke depan, bangsa kita sudah bisa melakukan swasembada pangan sebagai bentuk Ketahanan Pangan. Setidaknya, Jakarta bisa ikut kontribusi produksi pangan sekalipun tidak banyak," ujar Wagub Ahmad Riza.
Berdasarkan catatan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, saat ini di DKI Jakarta masih terdapat 414 hektare lahan sawah.
Lahan sawah di DKI Jakarta itu sebagian besar dikelola oleh warga yang tergabung ke dalam 15 kelompok tani.
Lahan sawah tersebut tersebar di beberapa wilayah, seperti Jakarta Barat 45 ha yakni di Kecamatan Kalideres dan Kembangan. Sedangkan di Jakarta Utara seluas 341 hektare di Kecamatan Cilincing. Adapun di Jakarta Timur hanya seluas 28 hektare di Kecamatan Cakung.
Adapun dari 28 ha lahan sawah di Kecamatan Cakung Jakarta Timur tersebut, seluas 8 ha di antaranya dikelola oleh UPT Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian.
Karena itu lahan sawah tersebut merupakan aset Pemprov DKI Jakarta dan telah ditetapkan sebagai Sawah Abadi yang tidak akan berubah peruntukan maupun fungsinya.
Saat ini, sawah abadi tersebut berfungsi untuk menghasilkan benih padi sekita 47 ton gabah per tahun, yang sebagian dibagikan ke sisa-sisa petani yang ada di wilayah DKI Jakarta Jakarta.
Sedangkan sebagian lainnya dipasarkan di DKI Jakarta dan sekitarnya menjadi beras.
"Jakarta sebagai ibu kota menjadi pusat perhatian dan setiap tahun semakin banyak warga di luar Jakarta yang melakukan urbanisasi atau datang ke Jakarta dengan berbagai kepentingan. Itu menyebabkan, Jakarta semakin padat, lahan-lahan semakin dibutuhkan untuk kepentingan warga Jakarta,” jelas kata Ahmad Riza Patria.
Ahmad Riza Patria juga berharap agar para petani di Jakarta bisa menjadi petani tangguh. Karena mereka saat ini selain menghadapi tantangan banjir, hama, dan gagal panen, juga harus menghadapi pandemi wabah corona Covid-19 sehingga menambah beban kehidupan sosial ekonomi mereka.
Karena itu, Ahmad Riza Patria bilang, membutuhkan teknologi yang baik dalam penggunaan bibit, mulai dari menanam, memanen sampai dengan memasarkan di lahan pertanian yang sempit di Jakarta.
Sumber: KONTAN