METROPOLITAN – Dengan luas 524 hektare, wilayah Desa Sukaraksa di Kecamatan Cigudeg kaya akan Sumber Daya Alam (SDA)-nya. Yakni ladang pertanian yang masih asri dan dipertahankan warga hingga kini.
Sekretaris Desa (Sekdes) Sukaraksa Dayat mengatakan, pertanian menjadi ikon desa sejak puluhan tahun silam. Menurutnya, agraria menjadi penting, terlebih warga bisa merasakan manfaat dari hasil panen yang dikelolanya.
”Saat ini kebanyakan warga petani mengelola palawija, seperti kangkung, bayam dan umbi-umbian,” tuturnya kepada Metropolitan, kemarin.
Harganya, jelas Dayat, relatif murah dan bersahabat. Yakni Rp500 hingga Rp600 per ikatnya. Sedangkan umbi-umbian dijual per kilogram. Penjualannya ke pasar tradisional. Bahkan sudah terdistribusikan ke Jabodetabek.
”Tentu hal ini berkat kualitas tanaman yang diolah petani Sukaraksa, sehingga bisa menembus pasar yang luas,” ujarnya.
Luas ladang tersebut saat ini mencapai 60 hektare. ”Kami berharap lahan basah tetap bertahan. Karena banyak putra daerah asal Sukaraksa yang berhasil dari hasil panen ini,” tandasnya.
Sumber: METROPOLITAN