NGORO, KabarJombang.com – Petani jagung di Dusun Ketanen, Desa Banyuaruang, Kecamatan Ngoro, bangga. Pasalnya hasil panen yang didapatkan cukup meningkat dibandingkan dengan hasil panen sebelumnya.
Menurut petani setmpat Suwaji, hasil panen musim ini mengalami peningkatan, karena tidak terserang hama bule. Sedangkan pada tahun lalu hasil panen jagungnya mengalami penurunan 50 persen akibat terserang penyakit bule.
Musim ini sedikit lega, karena jagungnya nggak diserang putihen (bule). Hasil panen ini baik buruknya juga tergantung cuaca,”ungkapnya.
Dikatakan Suwaji, pada musim tanam jagung kali ini cuaca cukup baik. Yakni kemarau, hanya menjelang musim panen terimbas hujan, namun tidak berdampak lebih.
Menurutnya, hal ini cukup berbeda dengan musim tanam tahun lalu. Yakni cuaca sempat menghambat pertumbuhan jagung. Karena pertama kali tanam sudah diguyur hujan.
“Kali ini hasil panen meningkatkan, bisa dilihat dari karung yang didapat. Lahan bata 250 bisa mendapat 120 karung. Kalau dibanding dulu, bata 100 yang bisa ditanam hanya 50 persen nya saja, karena terserang bule,” bebernya.
Dilahan yang lain, Suwaji menambahkan, bata 125 yang ditanami jagung bisa mendapatkan 65 karung jagung beserta kobotnya, tanpa klobot menghasilkan 45 karung. Jika tahun lalu bata 100 hanya mendapatkan 30 karung jagung dengan klobot.
Selain hasil panen yang didapatkan meningkat musim ini. Harga jagung pada tahun ini juga mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun lalu.
Saat ini harga jagung basah per kilogram dihargai seberapa Rp 2.900 sedangkan jagung kering dihargai Rp 4.000 perkilo gram.
“Saat ini kalau harga dibilang lumayan ya, dibanding tahun kalau sekilo hanya Rp 2.000 yang basah. Sedangkan yang kering dulu cuma Rp 3.000,” pungkasnya.
Sumber: KabarJombang