Dompu (Suara NTB) – Harga jagung pipilan kering pada masa panen awal 2021 di Kabupaten Dompu mencapai Rp5.200 per kilogram. Kondisi ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi petani jagung, namun jangan karena harga ini membuat petani terus memperluas lahan jagung dengan membuka kawasan hutan.
Bencana alam banjir bandang Huu dan Dompu beberapa bulan lalu harus menjadi pelajaran agar pemanfaatan sumber daya alam tidak berlebihan dengan hanya mengejar keuntungan ekonomi jangka pendek semata, tapi juga harus memikirkan kelestariannya dalam jangka panjang. “Jangan sampai musibah menjadi masalah rutin yang harus kita tangani setiap saat. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua, untuk memulai menanami lahan atau hutan kita dengan tanaman atau pohon pelindung yang dapat menangkal daerah dan masyarakat dari musibah,” kata Bupati Dompu, Kader Jaelani dalam sambutannya pada salat Idul Fitri 1442 H di lapangan kantor Bupati Dompu, Kamis, 13 Mei 2021.
Program Dompu Berjasa yaitu Jumat Bersih, Sabtu Hijau, dan Minggu Sehat yang dicanangkan pemerintah daerah (Pemda) Dompu menjadi penggerak bagi semua lapiran masyarakat Dompu untuk menjadikan alam Dompu hijau dan lestari.
Karenanya, Kader Jaelani mengaku, pihaknya tengah mengupayakan agar perambahan hutan dan alih fungsi hutan tidak terus meluas. Upaya pemerintah ini tidak akan maksimal tanpa ada dukungan dari seluruh lapisan masyarakat dalam mencegah dan melarang kegiatan merusak hutan. “Seiring membaiknya harga jagung di tingkat petani, dalam upaya mengantisipasi kemungkinan adanya upaya pembukaan lahan-lahan baru oleh masyarakat, langkah-langkah koordinasi dan komunikasi, serta antisipasi terus kami upayakan. Tapi langkah ini tidak akan maksimal jika tidak dibantu dan didukung oleh seluruh lapisan masyarakat Dompu,” ajaknya.
Bupati juga menyampaikan, warga Huu yang rumahnya hanyut dan rusak berat akibat banjir bandang lalu dipastikan akan direlokasi. Kementerian PUPR RI melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Nusa Tenggara 1 (BP2P-NT-1) akan membangun sarana dan prasarana pemukiman di lokasi yang disiapkan Pemda Dompu. Sebanyak 107 unit rumah, satu unit masjid, satu unit sumur bor dalam, satu unit taman bermain anak, serta jalan akses masuk ke lokasi permukiman serta sarana umum lainnya akan dibangun di lokasi relokasi perumahan warga. “Sarana dan prasana tersebut, tentu sangat dibutuhkan oleh para korban terdampak bencana banjir, sehingga dapat memulai kembali kehidupan sebagaimana biasanya,” kata Bupati.
Pelaksanaan salat Idul Fitri 1442 H di Kabupaten Dompu dilangsungkan di lapangan dan masjid – masjid. Memperbanyak tempat pelaksanaan salat ied dianjurkan untuk menghindari kerumunan warga di luar lingkungan setempat, sehingga pandemi Covid-19 dapat dibatasi.
Sumber: Suara NTB