Pati, Mitrapost.com – Salah satu kendala yang dihadapi oleh petani dalam membudidayakan tanaman ialah adanya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau sering disebut hama. Seperti meningkatnya hama tikus yang dihadapi oleh petani jagung di Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati.
Menurut Koordinator BPP Kecamatan Margorejo, Sarmidi, meningkatnya populasi tikus menyebabkan banyak komoditas tanaman mengalami kerusakan, bahkan mati. Apalagi kini tikus tidak hanya menyerang tanaman di dataran rendah saja, melainkan sampai menyerang tanaman di dataran tinggi.
Fenomena ini cukup mencengangkan bagi para petani Margorejo, pasalnya sebelumnya tikus hanya merusak tanaman di bantaran sungai maupun dataran yang lebih rendah. Namun, sekarang tikus sudah merusak tanaman jagung di dataran tinggi.
Imbasnya, hasil panen jagung pun turun drastis akibat serangan hama tersebut.
“Kasihan petani jagung yang ada di dataran tinggi, seperti di Muktiharjo, Pegandan dan di sekitarnya,” ungkapnya saat dihubungi Mitrapost.com, beberapa waktu lalu.
“Hama tikus menyerang tanaman kami, pada umumnya padi. Namun, selain padi yang berada di dataran rendah. Tikus-tikus juga sampai naik ke daerah dataran tinggi merusak tanaman jagung yang masih baru tanam,” imbuhnya.
Sebelumnya, BPP berupaya mengendalikan hama dengan beberapa cara. Diantaranya, menggunakan empos belerang, mercon tikus (basmikus), dan pompa air alkon. Ada pula upaya lain yang dipilih oleh petani, yakni dengan membuat sarang Burung Hantu di tengah ladang.
Sarmidi mengungkapkan bahwa permasalahan petani jagung semakin bertambah. Belum cukup kekurangan persediaan air, mereka malah terserang hama tikus yang semakin merajalela.
Sumber: Mitrapost