Klaten — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan tanam benih padi jenis Rojolele Srinuk di area persawahan Desa Sribit, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Selasa (11/1). Dalam kesempatan itu, Mentan sekaligus mencanangkan perdana indeks pertanaman (IP) 400 atau penanaman empat kali setahun.
Upaya ini merupakan sebuah terobosan guna meningkatkan stok beras nasional agar semakin tangguh menghadapi tantangan Covid-19 dan perubahan iklim. Bahkan untuk mewujudkan Indonesia ekspor beras.
“Saya hari ini bersama Bupati Klaten untuk memastikan pertanian di Klaten harus semakin maju, bahkan makin kuat menggunakan cara-cara modern. Ini tidak lain untuk mempersiapkan bahwa tahun 2022 kita berhadapan dengan iklim ekstrim. Sehingga tidak boleh melalukan program seperti yang lalu,” ujar Mentan.
Mentan mengungkapkan program percepatan tanam IP 400 merupakan salah satu terobosan menghadapi anomali perubahan iklim agar persediaan pangan tetap tersedia. Sebab cuaca ke depannya tidak bisa diprediksi. Sehingga saat air melimpah dan cuaca bagus harus segera melakukan penanaman.
“Oleh karena itu, sepanjang kita lakukan optimalisasi kita lakukan. Dan hari ini saya bahagia, Bupati Klaten mau masuk pada program empat kali tanam setahun atau IP 400. Baru tahun ini kita canangkan di Klaten untuk mewujudkan perintah Bapak Presiden bahwa swasembada beras harus kita capai,” ujarnya.
“Minimal dalam 2 tahun ini kita tidak impor beras konsumsi. Dan tahun 2022 ini harus kita perkuat karena cuaca di seluruh dunia bersoal. Oleh karena itu, para Bupati harus agresif membangun pertanian yang lebih maju. Harus direspon lebih kuat,” sambungnya.
Mentan optimis program percepatan tanam IP 400 dapat meningkatkan produksi padi dan memitigasi anomali perubahan iklim. Terbukti, rata-rata daerah telah berhasil menerapkan IP 400, dengan memperbaiki varietas, budaya tanam, membangun hilirisasi dan sebagainya.
“Di Klaten ini kita mulai IP 400 seluas 1.000 hektar, tapi tadi kita bincang-bincang. Bupati Klaten mau perluas menjadi 10.000 hektar. Kalau semua Bupati mau melakukan IP 400, berarti ada 1 musim tanam tambahan. Yang tadinya 2 kali menjadi 3 kali dan hingga menjadi 4 kali. Berarti tidak ada lagi air yang tersia-sia dan matahari yang tidak kita gunakan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan, Pemkab Klaten mengapresiasi berbagai dukungan Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi pangan, khususnya padi. Selain bantuan prasaran dan sarana, pada 2022 ini Kabupaten Klaten membuat terobosan baru atas dukungan Kementan. Yakni pertanaman padi IP400 seluas 1.000 ha terutama di Kecamatan Wonosari dan Delanggu.
“Kami menggunakan varietas Rojolele Srinuk umur genjah 72 hari panen, sudah siapkan teknik pengendalian organisme pengganggu hama tanaman, offtaker Kostraling (Komando Strategi Penggilingan) untuk menghasilkan beras khusus, beras premium dan medium. Kami sangat berterima kasih sekali atas bantuannya Pak Menteri Pertanian,” ujarnya.
Sumber: Timlo