Blog •  13/12/2019

Genjot Produksi Beras Bervitamin, Bulog Tambah 20 Mesin Pengolah

Something went wrong. Please try again later...

Perum Bulog berencana melakukan pengadaan 20 mesin mixer (pencampur) fortifikan untuk meningkatkan produksi beras bervitamin (fortifikasi). Direktur Pengembangan Bisnis Bulog Imam Subowo mengatakan, harga satu mesin pengolahan beras tersebut senilai Rp 100 juta per unit. Saat ini, Bulog telah memiliki mesin pelontar fortifikan yang terdiri dari 3 unit di Karawang, Banyumas, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kapasitas mesin tersebut mencapai 12-18 ton per hari.

"Minimal ditambah hingga jumlahnya 20 mesin. Seluruh provinsi harus ada karena langkah yang kami lakukan dari sisi infrastruktur, seluruh provinsi harus ada mesin mixer," kata Imam di kantornya, Jakarta, Rabu (11/12). Ia menargetkan, pengadaan mesin tersebut dilakukan pada 2020. Nantinya, mesin filling beras fortifikan akan dikembangkan di Sumatera Utara, Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.

Sementara, mesin kemas vakum fortifikan akan dikembangkan di Jakarta, Riau, Jogjakarta/Banyumas, Sulawesi Utara, Kalimatan Utara dan Timur, Sulaweisi Selatan dan Barat, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Tengah. Meski begitu, Bulog juga tidak menutup kemungkinan pengolahan beras fortifikan akan dilakukan oleh pihak swasta. Namun, tetap diikuti dengan standarisasi vitamin maupun produk kernel yang digunakan.

Saat ini, Bulog mengolah beras fortifikan dengan perbandingan 99 kilogram beras dengan 1 kilogram kernel fortifikasi. Adapun utuk jenis kernel impor yang digunakan berasal dari produsen Thailand, DSM Nutritional Products. Ke depan, Imam menargetkan kernel dapat diproduksi di Indonesia. "Tahun depan harus sudah bisa diproduksi di Indonesia," ujar dia.

Beras fortifikasi merupakan beras yang diperkaya dengan vitamin dan mineral. Dalam 100 gram beras tersebut, terkandung vitamin A 195 µg, vitamin B1 (tiamin) 0,65 mg, vitamin B3 (niasin) 9,1 mg, vitamin B6 0,78 mg, vitamin B9 (asam folat) 169 µg, zat besi (Fe) 4 mg, dan Seng (Zn) 6 mg. Beras bermerek Fortivit itu tidak perlu dicuci lagi. Harga beras Fortivit tersebut diperkirakan sebesar Rp 14 ribu per kilogram untuk jenis medium dan Rp 15 ribu untuk beras premium. Namun, harga tersebut bisa semakin rendah apabila beras fortifikasi bisa diproduksi secara masif.

Sumber: Kata Data