UNTUK menjamin ketersediaan benih bersertifikat, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui program inovasi pengembangan metode melaksanakan kegiatan verifikasi metode sertifikasi benih padi sesuai Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) Seed Scheme.
Inovasi yang dihasilkan adalah jaminan mutu terhadap benih yang dihasilkan oleh produsen benih atau penangkar benih.“Kegiatan (pengembangan metode) ini bentuk perlindungan terhadap petani, dengan meningkatnya mutu benih bersertifikat otomatis hasil panen yang diperoleh pasti meningkat“ ujar Warjito Kepala Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai besar PPMBTPH) di Jakarta, Senin (10/2).
Warjito menambahkan selain melakukan kegiatan verifikasi metode sertifikasi benih padi, Balai Besar PPMBTPH juga memberikan bantuan benih padi bersertifikat kepada petani dan penangkar atau produsen benih.
Bantuan benih yang diberikan adalah benih pokok (BP) dan disalurkan kepada petani penangkar atau produsen benih di Provinsi Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Lampung, dan Jawa Timur.
Bantuan benih yang diberikan kemudian saat panen tersebut akan diberikan lagi kepada penangkar atau kelompok tani terdekat dalam sistem revolving, tujuan agar perbanyakan benih akan berjalan secara terus menerus.
“Saya berharap dengan kegiatan ini dapat berkontribusi dalam menyediakan benih varietas unggul bersertifikat dan dapat meningkatkan produksi nasional” tutur Warjito.
Pada tahun 2020, target luas tanam padi nasional seluas 11,7 juta hektare dengan produksi sebesar 69,1 juta ton gabah kering giling (GKG).
Salah satu daerah yang dipilih menerima bantuan adalah kabupaten Purbalingga, karena sebagai daerah sentra produksi tanaman pangan di Provinsi Jawa Tengah, khususnya tanaman padi. Bantuan benih varietas Inpari 32 dan Ciherang masing-masing sebanyak 250 kg diberikan kepada Penangkar di Kabupaten Purbalingga tersebut.
“Tahun 2020 ini alokasi bantuan benih untuk budidaya padi di lahan seluas 2,4 juta hektare, di samping itu kami kembangkan juga korporasi benih di beberapa wilayah sejak tahun 2019 untuk memberdayakan penangkar benih supaya petani kita ke depan mampu memenuhi sendiri kebutuhan benihnya,” tandas Warjito.
“Apresiasi yang tinggi diberikan kepada Kementan karena telah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap upaya peningkatan produksi padi nasional” ujar Alimi, Kepala Seksi Perbenihan dan Perlindungan Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga.
Menurut Alimi, bantuan benih yang dilakukannya harus dioptimalkan para penangkar benih di Kabupaten Purbalingga untuk menyediakan benih unggul bersertifikat.
Sementara ditempat terpisah Suripto Sekretaris Kelompok Tani Sri Waluyo, antusias terhadap bantuan benih pokok (label ungu) yang dapat menghasilkan tambahan income untuk kelompok taninya.
Pada tahun 2020, Kementan memastikan kegiatan penyediaan benih akan terus dilanjutkan bahkan ditingkatkan baik luasan dan kelas benihnya menjadi benih dasar.
Sumber : Media Indonesia