AMLAPURA, NusaBali Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Karangasem mengajak petani di Tempek Subak Yeh Sayang 1 panen jagung hibrida di lahan seluas 30 hektare.
Hasil panen meningkat, sebelumnya 2,3 ton per hektare, kali ini 8,3 ton per hektare. Panen jagung dihadiri Kasi Pembenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Bali Nurul, Kasi Pembenihan Dinas Pertanian Karangasem Putu Suwata Berata, dan penyuluh pertanian I Nengah Sudana.
Plt Kabid Produksi Bidang Pangan Dinas Pertanian Karangasem I Komang Cenik mengatakan, tanam jagung hibrida merupakan program pemerintah pusat, bantuan dari APBN 2021. Petani di Tempek Subah Yeh Sayang 1 mendapatkan 450 kilogram benih jagung hibrida untuk lahan 30 hektare. Para pemilik lahan di Tempek Subak Yeh Sayang 1 sepakat menanam jagung. Setelah jagung berumur 90 hari bisa dipanen.
I Komang Cenik mengatakan, produksi jagung sangat rendah padahal kebutuhan jagung sangat tinggi. Peternak ayam petelur di Karangasem kesulitan mendapatkan pakan berbahan jagung. Kebanyakan peternak mendapatkan jagung dari luar Bali. “Makanya pemerintah pusat memotivasi petani agar optimal menanam jagung karena kebutuhannya sangat tinggi," jelas Komang Cenik, pejabat dari Banjar Juuk Legi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat ini.
Komang Cenik mengapresiasi semangat petani menanam jagung. Menanam jagung hibrida hasilnya meningkat tajam, dari 2,3 ton per hektare menjadi 8,3 ton per hektare. “Kami siap memperjuangkan bantuan bibit jika petani kontinyu menanam jagung,” ungkap Komang Cenik. Kasi Pembenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Bali, Nurul, juga mengapresiasi semangat petani menanam jagung. Sebab harga jual jagung cukup mahal, sebanding dengan harga beras dan pangsa pasarnya jelas.
Sumber: NusaBali