BORNEONEWS, Tamiang Layang - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Timur melalui Balai Penyuluhan Pertanian atau BPP menargetkan pengembangan jagung komposit pakan ternak di Kecamatan Paju Epat pada musim Oktober-Maret atau Okmar seluas 31 hektare.
Hal ini diungkapkan Koordinator BPP Paju Epat, Lukmanul Chakim saat melakukan pendampingan dalam kegiatan tanam perdana jagung komposit pada Kelompok Tani Anugerah Alam Lagai di Desa Balawa, Senin, 25 Oktober 2021.
Di sela kegiatan tanam perdana yang juga dihadiri Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan itu, Lukman memaparkan, pengembangan jagung komposit dilakukan untuk merespon permintaan pasar yang cukup tinggi akan jagung sebagai bahan baku pengolahan pakan ternak.
"Harga jagung pipil dari petani sekarang lumayan bagus yakni Rp 4.100 per kilogram. Ini yang juga memotivasi petani untuk menanam jagung, termasuk petani di Desa Balawa dengan total areal tanam jagung seluas 8 hektare," jelasnya sembari menambahkan, hasil panen jagung per hektare bisa mencapai 7,5 ton.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Trikorianto mengapresiasi pendampingan yang dilakukan BPP Paju Epat terhadap petani untuk membantu petani dalam setiap masalah budidaya yang dihadapi. Untuk itu dia mendorong agar pendampingan terus dilakukan hingga petani menikmati hasil dari usahanya.
"Saya minta BPP dan penyuluh di lapangan terus membantu petani saat mulai budidaya hingga panen, serta ikut mencarikan solusi pemasaran hasil panen petani," pesan Trikorianto.
Sumber: BORNEONEWS