TRIBUN-MEDAN.COM, TOBA - Bupati Toba Poltak Sitorus berharap Kabupaten Toba akan panen raya pada akhir tahun 2021. Dengan estimasi waktu selama 3 bulan, Bupati Toba memprediksi panen raya akan terjadi pada bulan November dan Desember 2021.
Ia juga merencanakan lahan persawahan seluas 3 ribu hektar akan menjadi tempat penanaman jagung pascapanen padi.
Kegiatan ini sudah berlangsung sekitar 3 pekan yang lalu. Diperkirakan, penanaman jagung akan selesai untuk 3 ribu hektar pada akhir Agustus 2021.
"Jagung ini tiga bulan. Maka, bulan November, sebagian sudah bisa panen dan terakhir nanti bulan Desember. Sementara, bulan Januari 2022, para petani kembali menanam padi," ujar Bupati Toba Poltak Sitorus pada Jumat (6/7/2021).
"Harapan kita nanti ada 3 ribu hektar yang kita tanam di Toba ini. Ya, akan kita selesaikan sampai bulan Agustus akhir," sambungnya.
Panen raya di lahan 3 ribu hektare tersebut diperkirakan akan mencapai hasil panen 180 ribu ton. Bila harga jagung Rp 5 ribu, ia prediksi pendapatan petani Kabupaten Toba sebesar Rp 90 Miliar.
"Maka harapan kita ini dengan suksesnya ini akan menambah penghasilan para petani secara signifikan dari 3 ribu hektar akan kita dapatkan 180 ribu ton jagung yang kita hasilkan," tuturnya.
"Kalau harganya hanya 5 ribu per kilogram, maka Rp 90 Miliar akan kita dapatkan dari jagung ini. Itu sudah menambah penghasilan masyarakat Toba nantinya," lanjutnya.
Sebelumnya, ia menguraikan perihal tujuan penanaman jagung tersebut pada saat pandemi Covid-19 ini.
"Iya, kita ada di Kecamatan Uluan di salah satu desa yang mereka sudah siap tanam jagung setelah tanam padi. Ini kita program untuk pemulihan ekonomi dimana sekarang ini," sambungnya.
Awalnya, ia ingin mencoba mengangkat ekonomi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Namun, karena kunjungan para wisatawan ke Toba dibatasi, maka ia memutuskan untuk menjamah sektor pertanian.
"Kita coba angkat lewat UMKM tapi karena wisatawan kita masih minim dan kita batasi, amak belum bisa kita angkat. Jadi kita coba lewat perekonomian masyarakat petani," terangnya.
Sejauh amatannya, masyarakat Toba antusias akan program pemulihan ekonomi tersebut. Kini, petani tengah menantikan hujan turun agar jagung yang mereka tanam dapat tumbuh dengan baik.
"Respon masyarakat sangat antusias, senang. Karena, bibit yang kita berikan, kita pastikan yang terbaik. Dan ini waktu yang tepat untuk menanam. Kita juga berharap hujan segera datang," sambungnya.
Untuk proses perkembangan jagung tersebut, ia juga sudah menyiapkan pupuk bagi masyarakat dengan harga subsidi.
"Kita juga menyiapkan pupuk. Sehingga mereka tidak akan susah. Penyuluh kita juga akan terus monitor jangan sampai diserang hama," pungkasnya.
Sumber: TRIBUN-MEDAN