BIREUEN - Sebagai komitmen dalam mendukung ketahanan pangan nasional di tengah pandemi Covid-19, Bupati Bireuen bersama Forkopimda melaksanakan tanam perdana gerakan tanam jagung hibrida tahun 2020, di Desa Paya Cut, Kecamatan Juli, Bireuen, Rabu (01/07/2020) sore. Tanam perdana dilaksanakan Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani, SH MSi, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh diwakili Kabid Produksi, Safrizal SP MPA di lahan seluas 1.000 hektare dalam tujuh kecamatan.
Bupati Bireuen mengatakan, untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19, pertanian merupakan salah satu sektor paling tangguh di dunia termasuk di Indonesia dalam sisi produksi. Selain tanaman padi, jagung saat ini menjadi salah satu primadona dalam agribisnis di Indonesia, dikarenakan jagung merupakan tanaman yang mudah tumbuh, dan tidak memerlukan perawatan khusus.
Kabupaten Bireuen dalam dua tahun ini hasil dari kerjasama tanam jagung program Grand Design Alternatif Development (GDAD) bersama Badan Nasional Narkotika (BNN), di lahan 11.017 haktare, berdampak menurunkan indikator kemiskinan. Dikatakan juga, seiring dengan tekanan sosial ekonomi dialami masyarakat dalam masa pandemi Covid-19, Gubernur Aceh juga mengharapkan untuk dapat memperkuat sektor pertanian khususnya tanaman jagung.
"Di Bireuen, masyarakat kita sudah mulai tanam padi dan jagung, setelah bulan kedua yakni Juli, Agustus, dan September, sudah ada produksi padi dan jagung. Kita harap perekonomian masyarakat kuat dan denyut usaha ekonomi di Kota Bireuen juga bisa tumbuh berkembang," tutur Bupati.
Menurut Bupati Muzakkar, kegiatan tanam jagung ini sangat membantu petani. Karena itu, hari ini dilaunching gerakan tanam jagung hibrida. "Kita juga berterimakasih kepada Gubernur Aceh, mari kita bangun semangat masyarakat menanam jagung," ajaknya.
Sumber: Aceh Tribunnews