Bisnis.com, MATARAM - Perum Bulog Nusa Tenggara Barat membangun pusat penggilingan padi modern atau modern rice milling di Sumbawa dengan investasi senilai Rp77 miliar yang bersumber dari penanaman modal negara. Penggilingan modern yang dibangun oleh Bulog berada di atas lahan seluas 1,7 hektare dan merupakan kawasan penggilingan terintegrasi dengan penyimpanan beras dengan pengelolaan yang modern. Pimpinan Wilayah Bulog NTB Abdul Muis S Ali menjelaskan di atas lahan 1,7 hektare akan dibangun 4 unit dryer dengan kapasitas masing-masing 30 ton per jam, 1 unit rice milling dengan kapasitas 6 ton per jam dan 3 unit SILO dengan kapasitas masing-masing 2.000 ton.
"Rice milling modern ini dibangun bertunjuan untuk meningkatkan kualitas produksi serta pengelolaan beras di NTB. Dengan kualitas pengelolaan yang bagus maka serapan padi di petani akan lebih optimal, serta stabilitas harga beras tetap terjaga,"jelas Muis, Senin (22/11/2021). Saat ini pembangunan fisik sedang berlangsung, dengan progres 51 persen dari keseluruhan pembangunan yang dilakukan. "Memang pembangunan fisik melambat karena belum dilakukan penginstallan mesin disebabkan material baru siap pada November ini. Untuk mesin RMU material on site sudah 100 persen, dryer 80 persen dan untuk SILO estimasi on site di pertengahan bulan Desember 2021," kata dia.
Sebagai informasi, bulog juga membangun pusat pengeringan jagung di kabupaten Dompu dengan nilai investasi Rp103 miliar. NTB memang lumbung penghasil padi dan jagung. Selain untuk konsumsi dalam daerah, beras NTB juga dikirim ke daerah lain seperti Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumatera. Baru-baru ini Bulog telah mengirim 25.700 tom beras ke luar daerah.
Sumber: Bisnis