AKURAT.CO Para petani, ditemani penyuluh dari BPP Kostratani Bonto-Bonto, melakukan Panen perdana pada Lahan Percontohan Jajar Legowo milik Ketua Kelompok Tani Julupa'mai Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa. Kegiatan ini hasil kerjasama dengan Corteva Field Trip Sekolah Lapang Padi Pioneer PP5.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengapresiasi kegiatan Panen ini. Ia pun meminta agar insan pertanian harus tetap bekerja meskipun dalam suasana Pandemi COVID-19.
"Kita saat ini sedang berada dalam kondisi COVID-19 yang mengakibatkan hampir semua sektor kehidupan bermasalah, termasuk sektor ekonomi. Tapi kebutuhan pangan 267 juta jiwa rakyat Indonesia harus terpenuhi. Oleh karenanya, saya meminta kepada petani untuk tetap bekerja memproduksi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Dan para penyuluh agar tetap mendampingi petani sehingga bisa diperoleh hasil produksi yang maksimal," tutur Mentan SYL, Sabtu (8/8).
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, juga mengingatkan bahwa Ketahanan pangan menjadi kunci untuk menghadapi pandemi COVID-19.
"Dalam masa seperti ini, pertanian tidak boleh berhenti. Pertanian tidak boleh bermasalah. Petani dan penyuluh harus terus turun ke lapangan. Namun tetap mematuhi protokol pencegahan COVID-19 seperti selalu cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan pakai masker. Kenapa pertanian tidak boleh berhenti, karena sektor pertanian berkewajiban menyediakan bahan pangan,” tutur Dedi.
Panen perdana pada Lahan Percontohan Jajar Legowo milik Ketua Kelompok Tani Julupa'mai dipimpin Kepala Dinas TPH Kabupaten Gowa, Sugeng Priyanto. Menurutnya, lokasi ini menjadi tempat belajar bagi para petani di Gowa. karena merupakan tempat percontohan Jajar Legowo.
"Kami sangat senang dengan keberhasilan petani di Kecamatan Somba Opu menerapkan sistem tanam Jajar Legowo sehingga bisa menjadi percontohan bagi daerah lain. Tentu hal ini tidak lepas dari peran penyuluh Kostratani BPP Bonto-Bonto yang tidak mengenal lelah mendampingi dan meyakinkan petani untuk beralih dari sistem tanam konvensional ke Jajar Legowo," ujar Sugeng.
Anggota Komisi II DPRD Kab. Gowa, Hasmollah, menyampaikan bahwa tujuan Budidaya Padi adalah untuk meningkatkan pendapatan petani, oleh karenanya petani harus merubah kebiasaan, cari kebiasaan baru yang bisa meningkatkan hasil produksi.
"Hari ini kita sudah melihat bahwa dengan penerapan teknologi yang berbeda dari kebiasaan selama ini, ternyata mampuh meningkatkan hasil produksi," ungkap Hasmollah.
Sumber: AKURAT