MALANG - Petani padi konvensional membutuhkan tanah yang luas untuk dijadikan lahan pertanian. Namun, tidak bagi Basiri, warga Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.
Basiri menggunakan pot plastik yang diletakkan sejajar di pipa paralon. Di bawah pipa tersebut, juga dijadikan kolam lele. Total, dia memiliki 15 unit instalasi pipa paralon dan juga sekaligus kolam lele.
"Air di situ kita alirkan melalui pipa-pipa paralon yang dipompa dari kolam lele. Jadi, satu kolam juga bisa menghidupi padi sekaligus ikan lele," terangnya, pada Senin (4/2/2021).
Budi Daya Lele dan Padi Hidroganik, Basiri Raup Omzet Belasan Juta per Bulan (1)
Untuk jumlah ikan lele yang berada di masing-masing kolam tersebut, mencapai 20 ribu ekor. Biasanya dia memanen sebulan 2 kali dengan hasil setengah ton sekali panen. "Kalau ditotal dengan harga lele sekarang senilai Rp 16 ribu, berarti omzet yang didapatkan senilai Rp 16 juta per bulan," ungkapnya.
Untuk tanaman padi, bapak 3 anak ini biasanya memanen setiap 3-4 bulan sekali dengan hasil sekitar 400 kg beras. "Harga beras per kilogram rata-rata saya jual Rp 20 ribu. Jadi kalau 400 kilogram, rata-rata omzet yang kami dapatkan mencapai Rp 8 juta," sambungnya.
Lebih lanjut, Basiri menceritakan, budidaya yang dia lakukan tidak memiliki kendala yang sulit. Untuk tanaman padi, kendalanya hanya cuaca dan untuk ikan lele hanya ancaman penyakit saja.
"Kalau resiko pada padi, memang kita tidak bisa mengelak karena tergantung kondisi cuaca, tapi itu jarang. Sedangkan untuk lele, kita bisa atasi dengan rajin memperhatikan ikan lele kita jika mengalami sakit, solusinya harus segera diobati kalau ada gejala," terangnya.
Soal perawatan, Basiri juga tidak menggunakan pupuk kimia, dia lebih memilih memakai pupuk organik.
Terakhir, Basiri membagikan sedikit tips untuk orang-orang yang ingin bertani atau memelihara ikan lele tapi tidak memiliki lahan.
"Siapkan saja instalasi paralon untuk tempat padi, lalu di aliri air dari kolam lele menggunakan pompa aquarium. Kolamnya pun tidak perlu mengganti air setiap hari, karena kotoran yang ada di air akan hilang dan tersaring dengan sendirinya ketika dialirkan ke padi," pungkasnya.
Sumber: Kumparan