Padang, Padek- Setelah resmi diluncurkan oleh Corteva Agriscience pada Mei 2019 lalu, benih jagung hibrida P36 Bekisar mendapat respons positif dari petani jagung di Sumbar. Sampai saat ini, ada 6 ribu petani di Sumbar menggunakan benih jagung P36.
District Sales Manager Seeds Northern Sumatera Rahma Indra mengatakan, tingginya minat petani Sumbar untuk bertanam jagung, menjadi salah satu alasan Corteva Agriscience mengenalkan benih jagung P36.
“Alhamdulillah, hingga kini estimasinya ada sekitar 6 ribu petani Sumbar menggunakan benih jagung P36 Bekisar ini,” ungkap Rahmad saat Gebyar Hadiah Bekisar di Hotel Pangeran City Padang, Kamis (21/11)
Ribuan petani yang telah menggunakan benih P36 meliputi Kabupaten Pasaman, Selatan, Solok Selatan, Tanah datar, Kabupaten Limapuluh Kota, dan Kota Pariaman.
“Dari kabupaten itu, yang paling banyak menggunakan benih jagung P36 adalah Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pesisir Selatan,” imbuhnya.
Indra menyampaikan, benih jagung P36 memiliki keunggulan hasil panen yang tinggi dan tahan akan bulai atau jamur Peronosclerosporamaydis. “Petani bias mendapatkan potensi hasil panen hingga 13 MT/Ha, sebab dapat ditanam pada populasi rapat sampai dengan 100.000 tanaman per hektar. Rata-rata hasil panennya 9,6 MT/Ha, dengan potensi panen hingga 13 MT/Ha. Ini lebih tinggi dari punya nasional 5,2 MT/Ha,” jelasnya.
Dengan luasan lahan yang sama, sambung Indra, para petani dapat menambah populasi tanaman yang dapat meningkatkan potensi hasil sampai dengan 15 persen. Jagung ini juga dapat dipanen pada umur 90 hari. “Hal ini tentu akan menguntungkan petani, tentunya dengan perawatan mulai dari pemupukan, pengairan hingga perawatan yang semestinya,” ujarnya.
Benih P36 pertama kali ditanam di lahan daerah jombang, Jawa Timur, dengan hasil panen yang baik. Saat ini harga jual P36 Bekisar sekitar Rp 75 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram.