TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, harga bibit bawang merah umbi di pasaran saat ini mencapai Rp 70 ribu per kilogram.
Sehingga para petani bawang merah yang berasal dari Kabupaten Brebes, beralih menggunakan bibit bawang merah biji yang dari segi harga jauh lebih terjangkau.
Adapun bibit bawang merah umbi harga normalnya dikisaran Rp 20 ribu - Rp 30 ribu per kilogram. Sedangkan saat ini, harga melonjak mencapai Rp 70 ribu per kilogram.
Sehingga dalam hal ini, Ketua Petani Bawang Merah Nusantara, Yuliana Rosmalawati, dan para petani di Kabupaten Brebes yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Pangan Desa Kupu, Kecamatan Wanasari, mencoba beralih menggunakan bibit bawang merah biji.
Bibit bawang merah biji yang digunakan, yaitu milik PT Agrosid Manunggal Sentosa yang didatangkan dari Belanda, bernama bibit biji TSS Maserati F1.
Mengingat bibit bawang merah yang digunakan dari biji, maka menurut Yuliana prosesnya agak sedikit rumit, butuh ketelatenan, dan kesabaran, dibandingkan ketika menanam bawang merah dari bibit umbi.
"Karena dari bibit biji, jadi harus disemai terlebih dahulu. Kita dalam proses penyemaian tidak hanya menyebar bibit saja, tapi juga harus membuat alur dan memperhatikan komposisi tanah atau medianya. Tanah harus bagus, ada campuran kompos, arang sekam, pupuk dasar cocopeat, semuanya diolah sampai tanah gembur dan siap untuk disemai atau ditebar bibit bijinya," jelas Yuliana, pada Tribunjateng.com, Sabtu (25/7/2020) kemarin.
Setelah benih bawang merah biji ditabur di atas tanah, lanjutnya, kemudian ditutup dengan tanah kompos halus lalu tutup menggunakan jerami atau karung bekas pupuk juga bisa.
Selanjutnya ditutup dengan naungan, bisa menggunakan plastik maupun paranet (jala plastik) selama 45 hari.
Dalam proses penutupan juga jangan terlalu rapat, harus tetap ada ruang untuk sirkulasi udara supaya tanaman tidak lemas (layu).
Selain itu, memudahkan perawatan seperti penyemprotan, pemupukan, pencabutan rumput, dan lain sebagainya.
"Setelah selesai 45 hari, barulah proses pindah tanam. Biasanya sehari sebelum proses penanaman, benih bawang merah biji atau seedling (bibit) dicabut terlebih dahulu. Nah seedling ini adalah tanaman yang akan dipindah, hasil dari semaian bawang merah biji," terangnya.
Proses setelah pindah tanam, yaitu menunggu hasil panen sekitar 60-70 hari. Setelah itu, sama dengan bawang merah umbi apakah mau masuk pasar konsumsi atau mau dijadikan benih kembali.Semisal memang petani ingin menjadikan benih kembali, menurut Yuliana, hasil panen bawang merah tersebut disimpan selama dua bulan di penyimpanan gudang.
Selanjutnya bisa ditanam kembali dan hasilnya akan jauh lebih bagus lagi.
Dikatakan, hasil panen menggunakan bibit bawang merah biji standarnya bisa mencapai 25 - 35 ton per satu hektar.
Sedangkan untuk hasil panen yang menggunakan bibit umbi sekitar 10 - 15 ton per satu hektar.
"Tapi kembali lagi, semisal membahas hasil panen ya bergantung faktor perawatan, tanah, cuaca, dan lain sebagainya," tegas Yuliana.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sumber Pangan Desa Kupu, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Imam Turmudi, ditemui ketika sedang menyemai bawang merah di perswahan daerah Tarub Kabupaten Tegal mengatakan, Ia cukup merasakan perbedaan setelah menggunakan bibit bawang merah biji TSS Maserati F1 yaitu lebih irit dari pada yang umbi.
Karena untuk seperempat bahu paling tidak membutuhkan 2,5 kuintal sampai 3 kuwintal.
Padahal saat ini, untuk harga bibit bawang merah umbi mencapai Rp 70 ribu per kilogram, yang semisal dikalkulasi paling tidak biayanya Rp 21 juta.
Sedangkan jika menggunakan bibit biji TSS Maserati F1, hanya membutuhkan 1 kilogram saja itu pun maksimal.
Karena jika proses semainya berhasil, hanya membutuhkan setengah kilogram saja sudah cukup. Sehingga biaya yang dibutuhkan hanya sekitar Rp 2 jutaan saja.
Maka perbandingannya cukup jauh, untuk bibit bawang merah umbi Rp 21 juta sedangkan bibit biji Rp 2 juta.
"Saya baru pertama kali mencoba menanam bawang merah dari bibit biji dan bagi saya cukup menarik. Melihat semaiannya menurut saya cukup bagus, sehingga mudah-mudahan hasil panen bawangnya nanti bisa kami kalkulasikan berapa selisih antara umbi dengan yang biji," ujar Imam.
Sumber: TRIBUNJATENG