REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Budi daya tanaman bawang putih asal Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mampu menembus pasar Taiwan. Bupati Batang Wihaji, mengatakan, produk bawang putih asal Kecamatan Bawang memiliki kandungan dan khasiat untuk herbal yang dibutuhkan oleh Taiwan.
"Ekspor bawang putih yang dilakukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Bawang, bukan untuk konsumsi sayuran melainkan untuk herbal, di saat pemerintah pusat mengimpor bawang putih, kita malah mengekspor komoditas jenis sayuran itu ke Taiwan," kata Wihaji, Senin (28/9).
Wihaji mengapresiasi petani bawang putih karena mampu membudidayakan bawang putih jenis lumbu hijau yang mampu menjadi produk komoditas unggulan. Kendati demikian, saat ini petani bawang putih asal Kecamatan Bawang hanya masih mampu menyediakan 25 ton bawang per tahun dibanding permintaan negara Taiwan sebanyak 1.000 ton per tahun.
"Komoditas ini akan terus kita ekspor sebagai keunggulan petani Kecamatan Bawang khususnya budidaya bawang putih, apalagi kebutuhan ekspor bawang putih ke Taiwan masih banyak," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang, Heru Yuwono, mengatakan, potensi pengembangan bawang putih seluas 1.000 hektare yang tersebar di Kecamatan Bawang, Blado, dan Reban. Program pengembangan bawang putih merupakan program Kementerian pertanian sejak tahun 2018.
"Semula 150 hektare karena ada refocusing adanya Covid-19 menjadi seluas 50 hektare," katanya.
Menurut dia, produktivitas bawang putih asal Kabupaten Batang sudah sesuai target nasional yaitu 6 ton per hektare. Produktivitas bawang putih saat ini mencapai 14 ton per hektare, untuk penanaman di atas 900 mdpl dan produktivitas 8 ton per hektare untuk penanaman 800 mdpl.
Sumber: REPUBLIKA