Harianjogja.com, BANTUL - Beberapa titik pertanian bawang merah di Bantul mulai panen raya. Di Kretek, panen bawang merah Musim Tanam (MT) kedua disambut harga bawang merah yang naik.
Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo secara langsung memanen bawang merah budidaya Kelompok Tani Ngudi Makmur, Padukuhan Samiran, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek pada Senin (30/8/2021). Joko mengapresiasi hasil produksi bawang merah petani yang mampu mencapai kurang lebih 20 ton per hektar. Tak hanya produktivitasnya, Joko juga memuji ukuran dan warna bawang merah garapan petani Kretek ini. "Kalau saya lihat bawang merahnya warna cerah dan besar-besar," tuturnya.
Dengan biaya produksi yang jauh lebih murah ketimbang budidaya bawang merah pada MT pertama dan harga jual yang lebih tinggi pada MT kedua, Joko berharap panen kali ini dapat menguntungkan para petani.
"Harapan saya harga yang ditawar oleh pedagang, baik lokal maupun luar DIY ini semakin tinggi. Dan keuntungan yang diperoleh petani semakin tinggi," ungkap Joko.
Joko pun mengakui sistem pembelian panen petani untuk nantinya disimpan digudang Kelompok Tani Ngudi Makmur sangat bermanfaat. Selain ketika harganya mahal dapat dijual kembali untuk masuk kas kelompok, panen bawang merah simpanan juga dapat digunakan sebagai modal bibit di musim tanam yang akan datang. "Kalau panen yang disimpan di gudang ini nantinya bisa dijadikan bibit tentunya harganya akan lebih murah, karena dibeli dari kelompoknya sendiri," tandasnya.
Ketua Kelompok Tani Ngudi Makmur, Tukimin menyampaikan harga jual bawang merah pada masa panen kali ini jauh lebih baik ketimbang harga jual pada MT pertama. Pada MT kedua ini harga bawang merah hasil panen sudah ditawar para pembeli Rp13.000 - Rp14.000 per kilogramnya.
Dengan harga yang tinggi saat ini, petani setidaknya dapat untung sekitar Rp7000 per kilogramnya. Hal itu sudah dipotong biaya modal produksi pertanian seperti bibit dan sebagainya. Dengan jumlah anggota 96 orang dengan rata-rata luas lahan anggota 2.500 - 3.000 meter persegi, panen bawang merah di Parangtriris bisa mencapai puluhan ton.
Sumber: Harianjogja