Saat musim hujan, jamur dan bakteri dapat dengan mudahnya berkembang biak, karena jamur dan bakteri suka pada tempat yang lembap. Tanaman yang tergenang air dapat menyebabkan tanaman menjadi cepat busuk.
Agar tidak membusuk, saat bercocok tanam di musim hujan, tanamlah tanaman-tanaman yang membutuhkan banyak air sepanjang masa hidupnya atau tanaman yang butuh banyak air di awal masa tanamnya. Berikut ini adalah contohnya.
1. Sayur kangkung
Sayur kangkung merupakan sayur yang digemari banyak orang. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjadikannya masakan yang enak, mulai dari direbus saja hingga ditumis.
Sayur kangkung sangat tepat ditanam di musim hujan karena setelah penanaman, sayur kangkung membutuhkan banyak air, sehingga tidak perlu lagi melakukan pengairan atau penyiraman seperti saat menanam di musim kemarau.
Untuk media tanamnya juga tidak sulit, kangkung dapat di tanam di halaman rumah atau dapat juga di tanam dalam polybag.
Saat ingin memasak sayur ini, kamu dapat dengan mudah memanennya dari pekarangan rumahmu.
2. Sayur genjer
Sayur genjer cocok di tanam di tanah berair seperti sawah atau rawa. Sayur ini memiliki rasa yang enak saat ditumis atau pun sebagai sayur pelengkap pecel.
Untuk bercocok tanamsayuran ini, cukup cari bibit genjer yang tumbuh liar di alam. Anakan genjer dapat ditanam di lahan sawah dengan jarak 20-30 cm dan berikan pengairan yang cukup.
Karena cocok di lahan yang basah, genjer juga cocok ditanam di musim hujan. Kamu tidak perlu khawatir air irigasi surut akibat kemarau.
3. Sayur bayam
Bercocok tanam sayur bayam juga dapat dilakukan di musim hujan. Pekarangan rumah pun dapat dimanfaatkan sebagai tempat tumbuhnya. Sebelum menanam bayam, buatlah bedengan dengan tanah yang gembur.
Bagi kamu yang ingin bercocok tanam di pekarangan rumah, bedengan bisa dibuat dengan cara menumpuk bata berkeliling membentuk persegi (seperti membuat kolam), kemudian isi dengan campuran tanah dan pupuk kandang (1 : 1), dan pastikan kondisinya gembur. Atau bisa pula di pot atau polybag berdiameter 30 cm.
4. Selada
Selada biasanya dikonsumsi sebagai pelengkap pada berbagai masakan seperti pada burger atau yang paling sering dijumpai sebagai lalapan pada pecel ayam atau pecel lele. Selada tumbuh baik di dataran tinggi, suhu 15-20 derajat celcius, pH tanah antara 5-6.5.
Selada sebenarnya mudah busuk jika diberi banyak air. Sehingga untuk penanaman waktu yang baik adalah di akhir musim hujan.
5. Sawi putih
Sama seperti selada, sawi putih juga baik ditanam di akhir musim hujan karena sawi putih tidak boleh diberi air yang berlebihan.
Saat awal tanam sawi membutuhkan air yang banyak. Namun untuk fase selanjutnya, sawi akan cepat membusuk jika diberi banyak air, sehingga akhir musim hujan adalah waktu yang tepat untuk menanam lada putih.
Suhu yang tepat untuk tanaman sawi putih sekitar 19-20 derajat celcius dengan kelembapan udara 80%.
6. Seledri
Seledri tidak membutuhkan banyak air dan rentan busuk jika terkena hujan. Untuk mengatasi hal ini, waktu yang tepat menanam seledri yaitu di akhir musim hujan dan ditanam di polybag.
Saat masuk musim kemarau, akar tanaman seledri telah tumbuh kuat dan tidak gampang tercabut.
7. Daun bawang
Daun bawang tumbuh optimal dengan curah hujan berkisar 1.500-2.000 mm/tahun sehingga cocok ditanam saat musim hujan. Suhu tumbuh tanaman bawang 18-25 derajat celsius dengan tingkat keasaman tanah pH 6.5-7.5.
Daun bawang dapat ditanam di pekarangan rumah ataupun di dalam polybag dengan media tanam tanah, kompos, dan arang 2:1:1.
Itulah beberapa contoh sayuran yang bisa tumbuh subur karena ditanam saat musim hujan. Tertarik untuk mencoba menanamnya sendiri di rumah?
Sumber: IDN Times